Mesin
dua tak adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus pembakaran
terjadi dua langkah piston, berbeda dengan putaran empat-tak yang
mempunyai empat langkah piston dalam satu siklus pembakaran, meskipun
keempat proses (intake, kompresi, tenaga, pembuangan) juga terjadi.
Mesin
dua tak juga telah digunakan dalam mesin diesel, terutama rancangan
piston berlawanan, kendaraan kecepatan rendah seperti mesin kapal besar,
dan mesin V8 untuk truk dan kendaraan berat lainnya.
http://yudhateknik.files.wordpress.com/2011/06/550px-arbeitsweise_zweitakt.gif?w=630
Prinsip kerja
Untuk memahami prinsip kerja, perlu dimengerti istilah baku yang berlaku dalam teknik otomotif :
>TMA
(titik mati atas) atau TDC (top dead centre), posisi piston berada pada
titik paling atas dalam silinder mesin atau piston berada pada titik
paling jauh dari poros engkol (crankshaft).
>TMB
(titik mati bawah) atau BDC (bottom dead centre), posisi piston berada
pada titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston berada pada
titik paling dekat dengan poros engkol (crankshaft).
>Ruang
bilas yaitu ruangan dibawah piston dimana terdapat poros engkol
(crankshaft), sering disebut dengan bak engkol (crankcase) berfungsi gas
hasil campuran udara, bahan bakar dan pelumas bisa tercampur lebih
merata.
>Pembilasan
(scavenging) yaitu proses pengeluaran gas hasil pembakaran dan proses
pemasukan gas untuk pembakaran dalam ruang bakar.
Langkah kesatu
Piston bergerak dari TMA ke TMB.
1.
Pada saat piston bergerak dari TMA ke TMB, maka akan menekan ruang
bilas yang berada di bawah piston. Semakin jauh piston meninggalkan TMA
menuju TMB, tekanan di ruang bilas semakin meningkat.
2.
Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang
pembuangan gas dan lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing lubang
tergantung dari desain perancang. Umumnya ring piston akan melewati
lubang pembuangan terlebih dahulu.
3. Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan.
4.
Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan
dalam ruang bilas akan terpompa masuk dalam ruang bakar sekaligus
mendorong gas yang ada dalam ruang bakar keluar melalui lubang
pembuangan.
5. Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa gas dalam ruang bilas masuk ke dalam ruang bakar.
Langkah kedua
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
1.
Pada saat piston bergerak TMB ke TMA, maka akan menghisap gas hasil
percampuran udara, bahan bakar dan pelumas masuk ke dalam ruang bilas.
Percampuran ini dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi. (Lihat
pula:Sistem bahan bakar)
2. Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan mengkompresi gas yang terjebak dalam ruang bakar.
3. Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.
4.
Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA, busi menyala untuk membakar
gas dalam ruang bakar. Waktu nyala busi sebelum piston sampai TMA
dengan tujuan agar puncak tekanan dalam ruang bakar akibat pembakaran
terjadi saat piston mulai bergerak dari TMA ke TMB karena proses
pembakaran sendiri memerlukan waktu dari mulai nyala busi sampai gas
terbakar dengan sempurna.
Perbedaan desain dengan mesin empat tak
Pada
mesin dua tak, dalam satu kali putaran poros engkol (crankshaft)
terjadi satu kali proses pembakaran sedangkan pada mesin empat tak,
sekali proses pembakaran terjadi dalam dua kali putaran poros engkol.
Pada
mesin empat tak, memerlukan mekanisme katup (valve mechanism) dalam
bekerja dengan fungsi membuka dan menutup lubang pemasukan dan lubang
pembuangan, sedangkan pada mesin dua tak, piston dan ring piston
berfungsi untuk menbuka dan menutup lubang pemasukan dan lubang
pembuangan. Pada awalnya mesin dua tak tidak dilengkapi dengan katup,
dalam perkembangannya katup satu arah (one way valve) dipasang antara
ruang bilas dengan karburator dengan tujuan :
1. Agar gas yang sudah masuk dalam ruang bilas tidak kembali ke
karburator.
2. Menjaga tekanan dalam ruang bilas saat piston mengkompresi ruang
bilas.
Lubang
pemasukan dan lubang pembuangan pada mesin dua tak terdapat pada
dinding silinder, sedangkan pada mesin empat tak terdapat pada kepala
silinder (cylinder head). Ini adalah alasan paling utama mesin dua tak
menggunakan oli samping.
Lihat pula: Sistem pelumasan
Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan mesin dua tak
Dibandingkan mesin empat tak, kelebihan mesin dua tak adalah :
1. Mesin dua tak lebih bertenaga dibandingkan mesin empat tak.
2. Mesin dua tak lebih kecil dan ringan dibandingkan mesin empat tak.
>Kombinasi kedua kelebihan di atas menjadikan rasio berat terhadap tenaga
(power to weight ratio) mesin dua lebih baik dibandingkan mesin empat tak.
3. Mesin dua tak lebih murah biaya produksinya karena konstruksinya yang sederhana.
Meskipun
memiliki kelebihan tersebut di atas, jarang digunakan dalam aplikasi
kendaraan terutama mobil karena memiliki kekurangan.
Kekurangan mesin dua tak
Kekurangan mesin dua tak dibandingkan mesin empat tak
1. Efisiensi mesin dua tak lebih rendah dibandingkan mesin empat tak.
2. Mesin dua tak memerlukan oli yang dicampur dengan bahan bakar (oli
samping/two stroke oil) untuk pelumasan silinder mesin.
>Kedua hal di atas mengakibatkan biaya operasional mesin dua tak lebih
tinggi dibandingkan mesin empat tak.
3. Mesin dua tak menghasilkan polusi udara lebih banyak, polusi terjadi dari
pembakaran oli samping dan gas dari ruang bilas yang terlolos masuk
langsung ke lubang pembuangan.
4. Pelumasan mesin dua tak tidak sebaik mesin empat tak, mengakibatkan usia
suku cadang dalam komponen ruang bakar relatif lebih rendah.
Aplikasi
Mesin
dua tak diaplikasikan untuk mesin bensin maupun mesin diesel. Mesin
bensin dua tak digunakan paling banyak di mesin kecil, seperti :
a. Mesin sepeda motor.
b. Mesin pada gergaji (chainsaw).
c. Mesin potong rumput.
d. Mobil salju.
e. Mesin untuk pesawat model, dan sebagainya.
Mesin dua tak yang besar biasanya bertipe mesin diesel, sedangkan mesin dua tak ukuran sedang sangat jarang digunakan.
Pengembangan
Penggunaan teknologi injeksi langsung dengan tujuan menurunkan emisi gas buang.
Karena
emisi gas buang sulit untuk memenuhi standar UNECE Euro II, penggunaan
mesin dua-tak untuk sepeda motor sudah semakin jarang.
MESIN EMPAT TAK
Mesin
empat tak adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus
pembakaran terjadi empat langkah piston. Sekarang ini, mesin pembakaran
dalam pada mobil, sepeda motor, truk, pesawat terbang, kapal, alat berat
dan sebagainya, umumnya menggunakan siklus empat langkah. Empat langkah
tersebut meliputi, langkah hisap (pemasukan), kompresi, tenaga dan
langkah buang yang secara keseluruhan memerlukan dua putaran poros
engkol (crankshaft) per satu siklus pada mesin bensin atau mesin diesel.
http://yudhateknik.files.wordpress.com/2011/06/4-stroke-engine1.gif?w=630
Sejarah
Mesin
empat tak, pertama kali dipatenkan oleh Eugenio Barsanti dan Felice
Matteucci pada tahun 1854, diikuti dengan prototip pertama pada tahun
1860. Mesin tersebut juga dikonsepkan oleh teknisi Perancis, Alphonse
Beau de Rochas pada tahun 1862. Namun teknisi Jerman, Nicolaus Otto yang
pertama mengembangkan penggunaan mesin empat tak, oleh sebab itu
prinsip emapt langkah pada mesin dikenal dengan siklus Otto dan mesin
empat tak dengan busi disebut juga dengan mesin Otto. Siklus Otto
terdiri dari kompresi menghasilkan panas, penambahan panas pada volume
tetap, ekspansi volume akibat panas dan pembuangan panas pada volume
tetap.
Prinsip kerja
Untuk memahami prinsip kerja, perlu dimengerti istilah baku yang berlaku dalam teknik otomotif :
>TMA
(titik mati atas) atau TDC (top dead centre), posisi piston berada pada
titik paling atas dalam silinder mesin atau piston berada pada titik
paling jauh dari poros engkol (crankshaft).
>TMB
(titik mati bawah) atau BDC (bottom dead centre), posisi piston berada
pada titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston berada pada
titik paling dekat dengan poros engkol (crankshaft).
Langkah kesatu
Piston
bergerak dari TMA ke TMB, posisi katup masuk terbuka dan katup keluar
tertutup, mengakibatkan udara (mesin diesel) atau gas (sebagian besar
mesin bensin) terhisap masuk ke dalam ruang bakar. Proses udara atau gas
sebelum masuk ke ruang bakar, dapat dilihat pada sistem pemasukan.
Langkah kedua
Piston
bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk dan keluar tertutup,
mengakibatkan udara atau gas dalam ruang bakar terkompresi. Beberapa
saat sebelum piston sampai pada posisi TMA, waktu penyalaan (timing
ignition) terjadi, pada mesin bensin berupa nyala busi sedangkan pada
mesin diesel berupa semprotan (suntikan) bahan bakar.
Langkah ketiga
Gas
yang terbakar dalam ruang bakar akan meningkatkan tekanan dalam ruang
bakar, mengakibatkan piston terdorong dari TMA ke TMB. Langkah ini
adalah proses langkah yang menghasilkan tenaga.
Langkah keempat
Piston
bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk tertutup dan katup keluar
terbuka, mengakibatkan gas hasil pembakaran terdorong keluar menuju
saluran pembuangan. Proses selanjutnya di saluran pembuangan dapat
dilihat pada sistem pembuangan.
Desain
Rasio kompresi
Rasio
kompresi adalah perbandingan antara volume langkah piston dibandingkan
dengan volume ruang bakar saat piston pada posisi TMA.
SOHC vs DOHC
Single
over head camshaft, mesin dengan noken as tunggal di atas silinder.
Double over head camshaft, mesin dengan noken as ganda di atas silinder.
Long vs Short stroke
Mesin
disebut berkarakter long stroke apabila langkah piston lebih panjang
dari diameter piston. Mesin disebut berkarakter short stroke apabila
langkah piston lebih pendek dari diameter piston.
makasih info otomotifnya...
BalasHapustambahin gambar2nya dong